KRISIS
POLITIK DI UKRAINA
Dampak
krisis Ukraina
Selama
ini, Cina tidak ingin berpihak dalam krisis di Ukraina. Ditanya wartawan
tentang sikap Cina terhadap referendum di Krimea, wakil menlu Cina Li Baodong
tidak mau mengambil posisi membela atau menolak. “Kami harap, semua pihak tetap
berkepala dingin dan mencari solusi politik,” katanya dan menambahkan, eskalasi
selanjutnya harus dicegah.
Dalam
siding Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi di Ukraina, Cina mengambil
posisi netral. Dari 15 anggota Dewan Keamanan, 13 negara setuju resolusi mengecam
referendum Krimea. Rusia menggunakan hak veto dan menolak, sedangkan Cina memberi
suara abstain. Banyak pengamat menilai, suara abstain Cina adalah “tamparan”
terhadap Rusia, yang kini terisolasi di Dewan Keamanan.
Secara ekonomi, krisis di Ukraina bisa menguntungkan Cina.
Karena jika barat menetapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia, Beijing bisa jadi
alternatif penting. Rusia terpaksa harus meningkatkan hubungan ekonomi dengan
Cina. "Rusia harus berpaling dari Eropa, jadi Cina yang akan jadi pemenang
dalam krsisis ini", kata Eckhardt Cordes dari Asosiasi Ekonomi Jerman
untuk wilayah timur.
Di bidang ekonomi, Cina juga
punya hubungan baik dengan negara-negara barat. Jadi dalam krisis Ukraina, Cina
memang bisa menjadi pemain yang netral. Akhir Maret mendatang, Presiden Cina Xi
Jinping akan melakukan kunjungan ke beberapa negara Eropa.
Selain itu ditengah krisis politik Ukraina harga emas bertahan dalam
penguatan terbatas disesi Eropa terdorong oleh aksi pembelian oleh investor
seiring masih memanasnya situasi di Ukraina. Emas naik untuk hari kedua meski
terbatas. Emas untuk pergerakan hari ini naik sebesar 0.3% menjadi $1315 per
onz dan saat ini bergerak di kisaran $1313 per onz. wib. Harga emas kemarin
turun menjadi $1305, yang merupakan level terendah sejak tanggal 14 Februari,
sebelum di tutup lebih tinggi 0.2% dilevel $1311,05
Emas bertahan di atas pergerakan rata-rata selama 200 hari di
$1297 kemarin, sinyalkan dukungan untuk beberapa investor. Harga emas
naik sebesar 8.9% pada tahun ini atas tanda-tanda bahwa perekonomian global
mulai goyah, sementar itu aneksasi Crimea oleh Rusia telah memicu konfrontasi
paling serius dengan Barat sejak Perang Dingin. “Pergerakan rata-rata 200 hari
hanya di bawah $1.300/onz, jadi secara basis teknikal itu akan mendukung harga
emas,” kata Victor Thianpiriya, seorang analis di Australia & New Zealand
Banking Froup Ltd. di Singapura. “ Masalah Ukraina dan Rusia juga berikan
sedikit dukungan atas safe haven.”
Namun secara jangka panjang emas masih bakal terus tertekan
oleh dollar seiring kebijakan Fed untuk mengurangi stimulus hingga akhir tahun
ini akan mengalihkan minat terhadap logam mulia.
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar