Minggu, 20 Januari 2013

Cita, Cinta dan Harapan


Sahabat aku tidak menyangka akan jatuh cinta dengan mu
Setiap melihat senyum dan matamu, aku sangat bahagia
Aku ingin kebahagiaan itu terus menemaniku
Tanpa mengenal waktu dan akan terus bersama

Waktu bersama dirimu adalah hal yang paling indah
Semua keindahan itu berjalan sangat cepat
Hingga tiba waktunya kita harus berpisah
Perpisahan yang begitu cepat

Kehidupan yang berwarna berubah menjadi kelabu
Senyum yang terpancar berubah menjadi tangis
Kebersamaan yang terjalin berubah menjadi sepi dan sendiri
Perpisahan ini sangat mendadak dan menyakitkan

Kamu sangat kuat menjalani ini semua
Tapi aku, sangat lemah menerima ini semua
Diriku yang sebenarnya hilang seiring perpisahan ini
Tapi janji mu masih memberikan harapan untuk ku

Harapan untuk menunggu mu kembali
Harapan untuk terus tersenyum bersama
Harapan untuk terus bahagia bersama
Dan harapan untuk hidup bersama

Aku menunggu saat itu
Saat semua kerinduan ini terobati
Saat semua harapan selama ini tercapai
Dan ku biar waktu yang akan menjawab ini semua

Model Kepemimpinan Ir. Soekarno


Ir. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 adalah Presiden pertama Indonesia yang menjabat pada periode 1945 – 1965. Beliau sangat berperan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno mengemukakan gagasan dan merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selama masa pemerintahan orde lama, yang dilakukan pada masa pemerintahan Soekarno adalah sistem Presidensial dengan artian Presiden sebagai kepala Negara yang berjalan pada setiap periodik masa jabatan dan keseimbangan terhadap pemerintah dan rakyat. Kemudian sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia dipemerintah dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yang menganut sistem kabinet parlementer. Pada masa pemerintahan ini, pengakuan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat besar. Kemudian setelah terjadi Dekrit Presiden tahun 1959 pada tanggal 5 Juli. Indonesia menganut sistem Demokrasi terpimpin adapun keberhasilan yang dicapai pada masa pemerintahan orde lama ialah nation building yang sangat kuat dan diplomasi luar negeri yang sangat besar terhadap dunia.
Namun tentunya selain kelebihan itu ada pula kekurangannya. Sistem pemerintahan yang parlementer menjadikan masa jabatan kabinet yang sangat singkat dan pemerintahan yang tidak stabil. Adapun pemerintahan demokrasi terpimpin, kepala negara atau presiden menjadi kepala negara seumur hidup dan hampir pemerintahannya sangat otoriter dan tentunya ini menyalahi UUD 1945. Selain itu kegagalan lain masa pemerintahan Soekarno ialah masalah ekonomi yang terus menurun, stabilitas politik keamanan sangat kurang dan konstitusi yang tidak komitmen.
Pada masa Soekarno (1945 – 1965), politik luar negeri Indonesia bersifat high profile, flamboyan dan heroik, yang diwarnai sikap anti-imperialisme dan kolonialisme serta konfrontasi. Pendahulu politik bebas-aktif lebih condong bergerak ke kiri, di mana Jakarta tampak lebih akrab dengan Moskow, Beijing maupun Hanoi, dan tampak Gerang terhadap AS dan sekutu Baratnya. Bangkitnya PKI dan kelompok-kelompok kiri pada masa Soekarno memang ikut mempengaruhi agresifitas politik luar negeri Indonesia. Namun, agresifitas itu bisa dipahami karena menonjolnya berbagai kepentingan nasional Indonesia pada masa-masa  pasca-kemerdekaan hingga dekade 1960-an. Hal ini tidak lepas dari faktor-faktor determinan politik luar negeri seperti tersebut diatas. Pertama, kondisi politik dalam negeri pasca proklamasi masih kurang stabil dan diwarnai pertentangan basis pencarian dan pemilihan ideologi negara. Berbagai perubahan konstitusi dan bentuk Negara pun terjadi, mulai dari UUD 1945, UUDS 1950, dan kembali ke UUD 1945, bentuk NKRI pun berubah ke RIS dan kembali ke NKRI, bahkan idelogi Pancasila pun berpaham NASAKOM. Perubahan-perubahan tersebut tak lepas dari pengaruh Belanda (dan sekutu) yang masih mengivasi Indonesia sampai tahun 1948 serta dinamika gerakan-gerakan politik (partai) di Indonesia yang mengusung banyak ideologi. Ini kemudian menguatkan Soekarno bahwa Indonesia perlu nasionalisme Pancasila yang berjiwa internasionalisme dan menolak bentuk-bentuk neokolonialisme dan imperialisme untuk mejaga integritas wilayah dan kedaulatan. Tak heran jika pada Mei 1964, Soekarno melakukan konfrontasi dengan Malaysia melalui Dwikora, karena karena pendirian Negara Federasi Malaysia dibawah bayang-bayang Inggris dianggap sebagai ancaman terhadap nasionalisme Indonesia dan ini berdampak pada integritas wilayah Indonesia pula.
Kedua, kondisi ekonomi Indonesia sangat terpuruk dan kacau ditandai dengan inflasi tinggi sampai 600%, berlaku mata uang asing sebagai mata uang nasional seperti mata uang Jepang dan Belanda, serta utang luar negeri yang dibuat pemerintah antara 1950 – 1956. Ini berdampak pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat kurang terpenuhi, terlebih ada kebijakan yang membatasi jumlah kepemilikan uang. Kondisi ini telah menciptakan konsep ekonomi Berdikari (Berdiri di atas kaki sendiri) dan Dekon (Deklarasi Ekonomi) serta Sosialisme Indonesia oleh Soekarno. Sehingga tak aneh jika Soekarno alergi terhadap bantuan Barat dan sekutunya. Seperti semboyannya “Go To Hell With Your Aids”, yang menganggap bantuan tersebut sebagai bentuk Neokolonialisme dan Imperialisme (Nekolim). Posisi itu diambil Soekarno karena lebih mementingkan pembangunan nation-building dan politik ketimbangan ekonomi dan Barat sering kali berbelit-belit dalam memberikan bantuan.
Kondisi ekonomi yang ambruk tersebut membawa pengaruh terhadap lemahnya pembangunan kekuatan militer sebagai salah satu determinan dalam politik luar negeri. Perlengkapan dan peralatan militer yang ada belum memadai bagi pertahanan dan keamanan negara, tak jarang pembrontakan terjadi (seperti DI/TII, RMS, PRRI, G-30S/PKI) dan upaya-upaya untuk menjaga integritas wilayah terkendala.
Ketiga, pengambilan keputusan kala itu sangat senter pada kharismatik Soekarno, dimana ia bertindak sebagai “wakil rakyat” Indonesia di forum Internasional, hal ini tak lepas dari dinamika politik dalam negeri Indonesia sendiri, bahkan ia sempat dinobatkan sebagai Presiden Seumur Hidup. Selain itu, dengan kondisi negara yang kurang stabil akibat pertarungan ideologi dan politik kala itu, membuat Soekarno melakukan pendekatan-pendekatan “Terpimpin” dalam menjalankan politik luar negeri maupun dalam negerinya untuk menjaga stabilitas dan bangunan politik Pancasila Indonesia. Tak urung, kemudian muncul Demokrasi Terpimpin Pancasila menggantikan Demokrasi Parlementer RIS. Kondisi ini mendekatkan Politik Luar Negeri Soekarno ke arah sosialisme yang cenderung mengarah pada blok Soviet. Tentunya, semua keputusan politik luar negeri berada di tangan Soekarno atas dasar Demokrasi Terpimpin. Pada masa ini, Soekarno membentuk poros Jakarta-Phnom Penh-Peking-Pyongyang pada tahun 1960-an, sebagai bentuk independensi membangun masa depan bangsa. Selain itu, diadakan pertemuan dengan China melalui kerangka CONEFO sebagai alternatif dari sistem PBB yang dianggap memelihara status quo Barat (Tan 2007: 154-155). Tak heran jika pada tanggal 31 Desember 1964 Soekarno menyatakan Indonesia keluar dari PBB. Meskipun begitu, dalam kerangka pengambilan keputusan tetap mempertimbangkan “group decisionmaking” tetapi elitis dan nuansa “terpimpin” Soekarno sangat kental.
Keempat, lingkungan Internasional masa itu berbeda pada seting menjelang akhir Perang Dunia II dan awal Perang Dingin, dimana sistem internasional bersifat bipolar dan high politic yang diwarai oleh rivalitas Komunisme Soviet vs Liberalisme AS (Situmorang dalam Pareira [ed] 1999: 125-148). Kedua kekuatan tersebut saling berlomba-lomba membuat persenjataan modern yang menimbulkan ketegangan dan kecemasan internasional, pada akhirnya kekhawatiran akan perang nuklir muncul. Dalam kondisi semacam ini, Soekarno menilai perlunya suatu gerakan bersama dari negara-negara berkembang untuk tidak memihak salah satu Blok dan mempromosikan perdamaian dunia serta nilai-nilai internasionalisme Pancasila. Untuk itu, pada tahun 1961 di bentuk Gerakan Non Blok sebagai respon ketidak berpihakan negara-negara berkembang terhadap bipolaritas AS dan Soviet tersebut. Dan pada 1955, diadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung sebagai kelanjutan dari Konferensi Kolombo 28 April – 2 Mei 1954 di Srilanka. Tujuannya adalah untuk mempromosikan perdamaian dan membangun masa depan Negara berkembang ke arah yang lebih stabil dan kondusif. Dan kepentingan Indonesia yang baru merdeka sebagai pondasi dalam kerangka Politik Luar Negeri Bebas-Aktif.
Nampak bahwa politik luar negeri bebas-aktif Indonesia pada masa Soekarno condong ke blok Sosialis dan lebih pada isu-isu high politic dan perjuangan bangsa Indonesia dalam membangun image sebagai negara besar dan berpengaruh di level baik regional maupun internasional untuk setara dengan negara-negara lain. Hal ini tak lepas dari kondisi bangsa Indonesia yang saat itu baru merdeka dan sedang membangun nation- dan state-building-nya. kesatuan politik lebih penting bagi Soekarno pada waktu itu daripada membangun basis ekonomi rakyat. Tak heran, semua itu telah tercermin dalam aksi dan reaksi serta interaksi politik luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Panglima Besar Revolusi, Soekarno.
Dari semua kelebihan dan kekurangan itu tak dapat dipungkiri pula bahwa di masa orde lama ini lah Indonesia mampu menggapai cita-cita yang telah di idamkan ratusan tahun sebelumnya yaitu kemerdekaan.


Referensi        :

Ir. Soekarno


Presiden pertama Republik Indonesia, soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.
Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya di terima di Hoogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S Tjokroaminoto. Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda TriKoro Dharmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918. Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di harian “Oetoesan Hindia” yang dipimpin oleh Tjokroaminoto. Selepas lulus HBS bulan Juli 1921, bersama Djoko Asmo rekan satu angkatan di HBS, Soekarno melanjutkan ke pindah ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921. Soekarno dinyatakan lulus insinyur “Ir” pada tanggal 25 Mei 1926 dan pada Dies Natalis ke-6 TH Bandung tanggal 3 Juli 1926 ia diwisuda bersama delapan belas insinyur lainnya.
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesia Studie Club oleh Dr. Soetomo. Organisasi ini menjadi cikal bakal PNI (Partai Nasional Indonesia) yang di dirikan pada tanggal 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, menangkap Soekarno pada tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta dan esoknya dipindahkan ke Bandung, untuk dijebloskan ke Penjara Banceuy. Pada tahun 1930 ia dipindahkan ke penjara Sukamiskin. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu. Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tanggal 31 Desember 1931, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo) dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Provinsi Bengkulu. Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar Negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Kemudian Konferensi Asia Afrika membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak Negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayanganya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia.
Situasi politik Indonesia menjadi tidak menentu setelah enam jenderal dibunuh dalam peristiwa yang di kenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau G30S pada 1965. Kemudian masa dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan. Namun, Soekarno menolak untuk membubarkan PKI karena bertentangan dengan Nasakom (Nasionalime, Agama, Komunisme). Sikap Soekarno yang menolak membubarkan PKI kemudian melemahkan posisinya dalam politik.
Lima bulan kemudian, dikeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret yang ditandatangani oleh Soekarno. Isi dari surat tersebut merupakan perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang perlu guna menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan pribadi presiden. Surat tersebut lalu digunakan oleh Soeharto yang telah diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang. Kemudian MPRS pun mengeluarkan dua Ketetapan, yaitu TAP No. IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No. XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat menjadi presiden apabila presiden berhalangan.
Hingga akhirnya pada 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka. Dengan ditandatanganinya surat tersebut maka Soeharto de facto menjadi kepala pemerintahan Indonesia. Setelah melakukan Sidang Istimewa maka MPRS pun mencabut kekuasaan Presiden Soekarno, mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dan mengangkat Soeharto sebagai Presiden RI hingga diselenggarakan pemilihan umum berikutnya.
Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sampai pada akhirnya pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik. Ia disemayamkan di Wisma Yasso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.


Referensi        :

Minggu, 13 Januari 2013

SISTEM OPERASI MICROSOFT WINDOWS


SISTEM OPERASI
MICROSOFT WINDOWS

Definisi Sistem Operasi
Sistem Operasi (operating system ; OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem Operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa Sistem Operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.
Sistem Operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya. Contoh Sistem Operasi modern adalah Linux, Android, iOS, Mac OS X, dan Microsoft Windows.

Sejarah Singkat Windows
Dimulai dari DosShell for DOS 6 buatan Microsoft dan inginnya Microsoft bersaing terhadap larisnya penjualan Apple Macintosh yang menggunakan GUI (Graphical User Interface), Microsoft menciptakan Windows 1.0. Nama ini berasal dari kelatahan karyawan Microsoft yang menyebut nama aplikasi tersebut sebagai Program Windows (Jendela Program). Windows versi 2 adalah versi Windows pertama yang bisa di instal program. Satu-satunya program yang bisa ditambahkan adalah Microsoft Word versi 1. Windows versi 3 menjanjikan aplikasi tambahan yang lebih banyak, kelengkapan penggunaan, kecantikan user interface atau antarmuka dan mudahnya konfigurasi. Windows versi 3.1 adalah versi Windows yang bisa mengoptimalisasi penggunaannya pada processor 32-bit Intel 80386 ke atas. Windows versi 3.11 pun adalah versi Windows pertama yang mendukung networking/jaringan. Versi Hibrida dapat dijalankan tanpa MS-DOS. Versi Hibrida tersebut menginstalasi dirinya sendiri dengan DOS 7. Tidak seperti Windows versi 16-bit yang merupakan shell yang harus diinstalasi melalui DOS terlebih dahulu. Aplikasinya pun berbeda. Meskipun Windows 9X dapat menjalankan aplikasi Windows 16-bit, namun Windows 9X memiliki grade aplikasi sendiri – X86-32, Windows 9X sangat terkenal dengan BSOD (Blue Screen of Death).

Perkembangan Windows
a)    16-bit, berjalan di atas MS-DOS
·         Windows 1.0 – November 1985
·         Windows 2.0 – 9 Desember 1987
·         Windows 3.0 – 22 Mei 1990
·         Windows 3.1 – Agustus 1992
·         Windows for Workgroups 3.1 – Oktober 1992
·         Windows for Workgroups 3.11 – November 1993
b)    Hibrida (16-bit/32-bit), berjalan tanpa MS-DOS (meski tidak sepenuhnya)
·         Windows 95 (Versi: 4.00.950) – 24 Agustus 1995
·         Windows 98 (Versi: 4.1.1998) – 25 Juni 1998
·         Windows 98 Second Edition (Versi: 4.1.2222) – 5 Mei 1999
·         Windows Millennium Edition (ME) (Versi: 4.9.3000) – 19 Juni 2000
c)    Berbasis kernel Windows NT
·         Windows NT 3.1 – Agustus 1993
·         Windows NT 3.5 – September 1994
·         Windows NT 3.51 – Juni 1995
·         Windows NT 4.0 – 29 Juli 1996
·         Windows 2000 (Versi: NT 5.02195) – 17 Februari 2000
·         Windows XP (Versi: NT 5.1.2600) – 2001
·         Windows Server 2003 (Versi: NT 5.2.3790) – 2003
·         Windows Vista (Versi 6.0 Build 6000) – 2006
·         Windows Home Server (Versi 6.0.1800.24) – 2007
·         Windows Server 2008 (Versi 6.1) – 2008
·         Windows 7 (Versi 6.1 Build 7600) – 22 Oktober 2009
·         Windows Server 2008 R2 (Versi 6.1) – 2009
·         Windows 8 (Versi 6.2) – 26 Oktober 2012

Windows 1.0 – November 1985
Windows Versi pertama, Windows Graphic Environment 1.0 merupakan perangkat lunak yang bekerja atas arsitektur 16-bit dan bukan merupakan Sistem Operasi dan berjalan atas MS-DOS, sehingga untuk menjalankannya membutuhkan MS-DOS. MS-DOS sendiri sebenarnya dibuat oleh perusahaan pembuat komputer Seattle Computer Products dan barulah kemudian direkrut oleh Microsoft yang selanjutnya dibeli lisensinya. Kemudian berkembang menjadi Windows 1.0 Versi pertama Sistem Operasi dalam dunia Sistem Operasi yang berbasis GUI (Graphical User Interface) dan mendukung Multi-Tasking atau dapat mengerjakan banyak pekerjaan secara simultan.

Windows 2.0 – 9 Desember 1987
Windows 2.0 ini berbasis GUI (Graphical User Interface) dan mendukung penggunaan VGA (Video Graphics Array) dan juga mendukung Multi-Tasking. Windows 2.0 juga support terhadap penggunaan Processor 80286 dimana Processor Intel 80286 adalah Processor pertama dengan kemampuan untuk memproteksi area memory. Tidak hanya itu, Windows versi 2 adalah versi Windows pertama yang bisa di instal program. Satu-satunya program yang bisa ditambahkan adalah Microsoft Word versi 1.

Windows 3.0 – 22 Mei 1990
Windows 3.0 memiliki kemampuan yang sama dengan Windows sebelumnya dan ditambah dukungan kartu grafis SVGA atau XGA dan juga icon yang lebih baik. Dalam era tersebut, Microsoft juga menyediakan SDK (Software Development Kit) sehingga para developer piranti lunak dapat mengembangkan aplikasi/programnya agar mampu berjalan di Windows 3.0 ini. Windows 3.0 juga memperkenalkan adanya Virtual Device Driver (VXD) dimana dapat berguna untuk meminimalisasi ketergantungan pada setiap driver pada perangkat keras tertentu.

Windows 3.1 – Agustus 1992
Windows versi 3.1 adalah versi Windows yang bisa mengoptimalisasi penggunaannya pada processor 32-bit Intel 80386 ke atas. Windows 3.1 sudah diperkenalkan dengan fitur Multimedia dan True Type Font selain itu juga memudahkan End-User karena adanya fitur Drag and Drop dan akhirnya Windows versi 3 ini berkembang menjadi Sistem Operasi yang sudah mengenal NetWorking/jaringan (Windows for Workgroups 3.11).

Windows 95 (Versi: 4.00.950) – 24 Agustus 1995
            Setelah berkembang cukup lama akhirnya Microsoft memperkenalkan Sistem Operasi hibrida 16-bit/32-bit yang dikenal dengan nama Windows 95. Banyak perubahan dari Windows versi sebelumnya, yaitu : Windows 95 memiliki GUI yang lebih menarik dan atraktif, mendukung Plug and Play, mendukung penamaan yang panjang, memiliki beberapa fasilitas seperti : Browser yang terintegrasi dan Windows Explorer untuk mejelajahi Windows. Selain itu juga Windows 95 memiliki fitur untuk memanajemen daya (APM) dan memperkenalkannya juga Client-Server.

Windows 98
            Windows 98 sudah mendukung VGA berbasis AGP, serta mendukung media penyimpanan ringkas seperti USB, diperkenalkannya NAT untuk berbagi koneksi Internet dan digantikannya Virtual Device Driver dengan Windows Driver Model. Ada juga beberapa fitur tambahan berupa aplikasi Microsoft Office dan Internet Explorer versi 5. Windows 98 juga sudah memiliki kemampuan-kemampuan untuk memainkan Game dan menjalankan aplikasi Multimedia.

Windows Millennium Edition (ME) (Versi: 4.9.3000) – 19 Juni 2000
            Tidak ada yang spesial dari Windows ME selain transisi dukungan grafis dari 16-bit ke 32-bit dan pada era Windows ME sudah banyak pengguna rumahan yang memakainya. Windows ME pun akhirnya digantikan dengan Windows NT.

Windows NT
            Windows NT sudah mendukung arsitektur x86 (80x86), Intel IA64 dan AMD64 (x64) serta mendukung grafis 32-bit. Windows NT sebenarnya dibangun dari pengembangan IBM OS/2 dan Windows NT juga banyak digunakan dalam jaringan komputer. Windows NT juga memperkenalkan File System NTFS yang lebih baik dari FAT maupun FAT-32.

Windows 2000 (Versi: NT 5.02195) – 17 Februari 2000
            Pada Windows 2000 banyak fitur tambahan diantaranya : Active Directory, Image Preview, Browser Interner Explorer v6, DirectX dan Open GL, Plug and Play dan Windows Driver Model yang lebih baik performanya dibanding sebelumnya.

Windows XP (Versi: NT 5.1.2600) – 2001
            Windows XP menawarkan banyak perubahan, mempunyai banyak fitur dan performa yang semaking mengikat. Bisa dikatakan Windows XP merupakan Windows yang paling laris dan digandrungi oleh pengguna PC maupun perangkat PC bergerak (Mobile).
            Kelebihan dari Windows XP :
1.    Windows XP relative hemat resource ketika booting, sehingga lebih stabil dan cepat ketika melakukan booting
2.    Sudah banyak aplikasi yang dapat mendukung kinerja Windows XP secara maksimal
3.    Dengan tools yang kompleks namun relatif ringan dan mudah untuk dipahami pengguna sehingga nyaman dan bersahabat serta tidak rumit untuk digunakan.
4.    Pada Windows XP Plug and Play yang bekerja otomatis dan dukungan driver-drivernya yang compatible dengan hardware suppliers sehingga mudah untuk mengenali perangkat hardware tambahan yang terkoneksi
5.    Windows XP lebih stabil dalam kecepatan kinerjanya ketika menjalankan beberapa aplikasi, dikarenakan tidak ada file system untuk aplikasi bawaannya yang rakus resource dan memory ketika dijalankan dan relative cepat untuk mendecode file-file yang diolah secara berbarengan dengan aplikasi tambahan yang cukup besar untuk mengambil memory CPU
6.    GUI yang familiar
7.    Dukungan driver yang lebih banyak
8.    Banyak aplikasi berbasis MS Windows lebih mudah untuk menginstal aplikasi pada MS Windows dibandingkan pada Linux, yang terkadang harus di configure terlebih dahulu dan banyak gratisan GPL dan Freeware ditawarkan untuk Windows.

Kelemahan Windows XP :
1.    Sistem keamanan yang kurang baik, tidak heran banyak virus dan Hecker yang gampang sekali menyerang pengguna Windows XP dan Proteksi Security Windows XP ketika melakukan browsing di internet sangat rawan, karena Windows XP ketika menginformasikan Virus Aktif baik itu yang sering menyusup sepert virus dan worm dengan melalui Security Centre tidak memberitahukan penyebabnya hanya sekedar mendeteksi untuk diinformasikan terhadap pengguna, sehingga si pengguna harus menambahkan aplikasi utility tambahan
2.    Resiko kehilangan data sangat besar dibanding Vista, dikarenakan sistem security centernya tidak secara otomatis mendeteksi input-output yang tidak dikenal (unknow)
3.    Dalam Remote Administration Windows XP, Networking Security nya sangat lambat untuk membaca file-file crack yang bercampur dengan file system sehinggat saat melakukan Akses Remote sangat rawan dari virus dan penyusup
4.    Tampilan Visual Windows XP tidak terdapat AERO (aplikasi bawaan untuk tambahan tampilan visual) sehingga tidak memiliki tampilan 3D.
5.    Terlalu banyak system-crash disbanding pada Windows Vista
6.    Windows XP tidak dapat menampilkan priview semua file system yang dibawanya
7.    Sharing data di area jaringan tidak dapat dilakukan dengan cepat, dikarenakan firewall nya terlalu lama untuk menginformasikan lewat security center terhadap server
8.    Windows XP tidak dapat mendeteksi suatu type jaringan untuk dipilih kemudian diaktifkan, ketika terdapat type jaringan dalam satu ruang dan waktu yang bersamaan seperti LAN dan WLAN.
9.    Windows XP ketika ingin merestore file-file sistem harus senantiasa diinstal ulang.

Windows Server 2003 (Versi: NT 5.2.3790) – 2003
            Seiring dengan kebutuhan akan networking maka Microsoft Corporation mengeluarkan Sistem Operasi yang berkonsentrasi pada jaringan, yaitu Windows Server 2003. Bisa dibilang Windows Server 2003 adalah reinkarnasi dari Windows NT. Banyak sekali fitur yang ditawarkan pada Windows Server 2003  ini salah satunya adalah diperkenalkannya platform.Net. Diperkenalkan juga fitur Domain Controller Server, PKI (Public Key Infrastructure) Server, domain name system (DNS), Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Windows Internet Name Service (WINS), Microsoft IIS, dan lain sebagainya.

Windows Vista (Versi 6.0 Build 6000) – 2006
            Windows Vista (Longhorn) merupakan revolusi dari Windows XP. Windows Vista lebih mengutamakan interface atau penampilan grafis antarmuka dibandingkan dengan performa, dibuktikan dengan adanya fitur : AERO, Sidebar, dan lain sebagainya. Windows Vista juga menawarkan tingkat keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan Windows XP, karena pada Windows Vista diperkenalkan adanya Windows Firewall with Advanced Security, Windows Defender, Parental Control, User Account (UAC), BitLocker Drive Encryption, ASLR. Windows Vista juga sedah mengenal IPv6, DirectX versi terbaru, dan arsitektur 64-bit.

Windows Home Server (Versi 6.0.1800.24) – 2007
            Perkembangan selanjutnya adalah transisi dari Windows Server 2003 menjadi Windows Home Server yang ditunjuk sebagai File Server untuk rumahan. Windows Home Server juga mengenalkan beberapa teknologi yaitu : Headless Operation (Server tidak membutuhkan monitor atau keyboard untuk memanajemen perangkat), kontrol jarak jauh, pemantauan kesehatan computer, sharing dan streaming.

Windows Server 2008 (Versi 6.1) – 2008
            Windows Server 2008 adalah penggabungan dari Sistem Operasi Windows Vista dengan Windows Server. Fitur Windows Vista dan Windows Server digabung menjadi satu padu untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan End-User.

Windows 7 (Versi 6.1 Build 7600) – 22 Oktober 2009
            Windows 7 (sebelumnya berkodekan Blackcomb atau Vienna) merupaka versi terkini Microsoft Windows yang menggantikan Windows Vista. Windows ini memiliki kernel NT 6.1. Microsoft mengumumkan bahwa pengembangan Windows 7 akan berjalan dalam tiga tahun. Versi klien dari Windows 7 dirilis dalam versi 32-bit dan 64-bit walaupun versi servernya (yang menggantikan Windows Server 2008) dirilis hanya dalam versi 64-bit,  yang dinamakan Windows Server 2008 R2. Komputer akan memberitahu jika terjadi perubahan pada komputer tersebut. Windows 7 diluncurkan pada tanggal 22 Oktober 2009. Setiap pengguna akan mendapatkan perlindungan 3 lapis jika ada permintaanmenguduh file dari yang tak dikenal. Windows 7 didesain dengan fitur baru dan peningkatan performa dari Windows Vista. Spesifikasi perangkat keras Microsoft telah mempublikasikan spesifik kebutuhan minimum perangkat keras untuk Windows 7. Spesifikasi minimal Windows 7 (yang disarankan) :
·         Arsitektur 32-bit dan 64-bit
·         Kecepatan unit pengolah pusat : 1GHz 32-bit CPU 1 GHz 64-bit CPU
·         Memori Akses Acak (RAM) : 1 GB RAM 2 GB RAM
·         Unit Pengolah Grafis : Dukungan DirectX9 processor grafis dengan WDDM Driver Model 1.0 (untuk Windows Aero)
·         Cakram keras (HDD) : Kapasitas minimum 16 GB dan kapasitas maksimum 20 GB
·         Cakram optik : DVD driver (untuk instalasi dari media DVD)

Persyaratan tambahan untuk bisa menggunakan fitur tertentu :
·         BitLocker memerlukan Trusted Platform Module (TPM) 1.2 dan membutuhkan USB flash drive untuk menggunakan BitLocker To Go.
·         Windows XP Mode memerlukan tambahan memori 1 GB, kapasitas tambahan 15 GB cakram keras, dan Unit Pengolahan Pusat yang mendukung virtualisasi dengan AMD-V atau Intel VT.

Windows 7 memiliki 6 versi yang sama dengan Windows Vista. Hanya saja ada perbedaan nama, jika Windows Vista memiliki versi Business maka pada Windows 7 versi tersebut dinamakan professional.
·         Windows 7 Ultimate
·         Windows 7 Professional
·         Windows 7 Enterprise
·         Windows 7 Home Premium
·         Windows 7 Home Basic
·         Windows 7 Starter

Windows Server 2008 R2 (Versi 6.1) – 2009
            Windows Server 2008 R2 adalah hasil pengembangan dari Windows Server 2008.

Windows 8 (Versi 6.2) – 26 Oktober 2012
            Windows 8 telah resmi diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2012. Sistem operasi bersutan Microsoft ini hadir dalam tiga versi, yakni Windows 8, Windows 8 Pro, dan Windows 8 RT.
            Microsoft pun menjamin para pengguna Windows 8 akan merasakan pengalaman yang sama bagi pengguna deskop, tablet, maupun smartphone. Dengan kata lain, saat menggunakan di computer meja. Anda akan merasakan menggunakan sebuah tablet ataupun smartphone.
            Kelebihan Windows 8 :
1.    Penampilannya lebih dinamis
2.    Sistem pencarian data lebih universal
3.    Ketersediaan dan kemudahan aplikasi pendukung
4.    Dioptimalisasi untuk layar sentuh
5.    Mendukung chip ARM
6.    Waktu boot yang sangat singkat
7.    Windows 8 tidak membutuhkan upgrade PC
8.    Memiliki toko aplikasi Windows Store
9.    Mendukung NFC (Near Field Communications)

Kekurangan Windows 8 :
1.    Tidak ada tombol Start dan Close X
2.    Banyak file atau aplikasi tersembunyi
3.    Tumpang tindih Metro UI dan Aero UI
4.    Tidak ada opsi untuk mengubah tiles menjadi icons
5.    Sulit berpindah antara screen
6.    Kemampuan Metro dengan multitasking hanya untuk dua aplikasi merupakan kelemahan yang fatal.
7.    Tidak bisa mendukung konten Flash di tablet PC

Daftar Pustaka :