Belajar Softskill di Berbagai Bidang Lebih
Menyenangkan
Softskill dan hardskill adalah sebuah
kemampuan yang sangat penting bagi seseorang. Dengan memiliki softskill dan
hardskill yang berjalan beriringan kita dapat menjadi manusia yang berkualitas.
Hardskill adalah bakat atau kemampuan yang dapat dilihat sedangkan softkill bisa
dibilang pengendalian diri terhadap suatu kepentingan yang sulit untuk dilihat
namun dapat dirasakan.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang
entah akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau keluar dari
zona nyaman sebagai mahasiswa dan mulai menjadi seorang pegawai atau pengusaha
atau mungkin menjalankan keduanya. Intinya apapun pilihan yang akan diambil
semua membutuhkan hardskill dan softskill.
Pendidikan formal selama ini kebanyakan
lebih mengajarkan untuk hardskill sedangkan untuk softskill bisa dibilang
kurang diajarkan. Namun, pada Universitas Gunadarma softskill diajarkan dari
semester satu sampai semester delapan yang bertujuan agar semua lulusan
Univeritas Gunadarma dapat lulus dengan memiliki hardskill dan softskill.
Softskill merupakan matakuliah
tersendiri yang memiliki bobot 1 – 2 sks per semester. Berikut ini adalah nama
matakuliah softskill yang wajib diambil oleh para mahasiswa Universitas
Gunadarma :
1. Ilmu
Sosial Dasar (ISD) yang diberikan pada semester 1.
2.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) yang diberikan
pada semester 2.
3.
Teori Organisasi Umum yang diberikan
pada semester 3.
4.
Teori Organisasi Umum 2 yang diberikan
pada semester 4.
5.
Bahasa Indonesia 1 yang diberikan pada semester
5.
6.
Bahasa Indonesia 2 yang diberikan pada semester
6.
7.
Pengantar Telematika yang diberikan pada
semester 7.
8. Etika
& Profesionalisme TSI yang diberikan pada semester 8.
Dari kedelapan matakuliah softskill yang
diberikan saya lebih tertarik dengan matakuliah Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu
Budaya Dasar (IBD). Alasan saya menyukai dua matakuliah softskill tersebut
karena saya suka berkomunikasi dan menjalin interaksi dengan banyak orang.
Dari SD sampai saat ini, bisa dibilang
saya masih terus mencari bidang apa yang sebenarnya sama minati yang nantinya
akan saya pilih untuk terus menjalaninya sebagai pekerjaan. Ketika SD saya
mengikuti ekstrakulikuler Pramuka karena di pramuka saya diajarkan untuk
mandiri. Saat SMP saya mengikuti ekstrakulikuler Palang Merah Remaja (PMR)
karena di PMR saya diajarkan untuk membantu sesama manusia selain itu juga
diajarkan bagaimana menghargai kesehatan dan diimbangi dengan ekstrakulikuler
olahraga basket. Setelah lulus dari bangku SMP beralih ke masa putih abu-abu
alias SMA. Bisa dibilang masa SMA adalah masa paling yang berkesan dan
berprestasi bagi saya. Saya bisa mengatakan hal tersebut karena saat masa SMA
saya mengikuti dua ekstrakulikuler yaitu Jurnalistik dan Tari Papua. Hasil dari
ekstrakulikuler Jurnalistik saya bisa mempelajari dan membuat majalah dinding
setiap dua minggu sekali dan majalah sekolah. Sedangkan dari ekstrakulikuler
Tari Papua saya bisa mempelajari salah satu budaya yang ada di Indonesia dan mendapatkan
beberapa juara serta masuk masuk tv.
Saat dibangku kuliah saya mengikuti
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (BEM
FIKTI) pada divisi Sosial dan Budaya. Hal yang saya pelajari adalah organisasi,
mengadakan, menjalankan, dan mengatur sebuah acara yang sudah direncanakan
selama satu periode. Setelah keluar dari BEM FIKTI saya melanjutkan pencarian
minat saya ke bidang mengajar. Saya bergabung dengan Laboratorium Sistem
Informasi sampai sekarang. Di Laboratorium Sistem Informasi saya belajar
bagaimana caranya berbagi ilmu, bertanggung jawab dengan kelas yang sudah
diamanatkan untuk saya yang bertanggung jawab sebagai ketua praktikum.
Saat penulisan ilmiah saya bekerjasama
dengan owners dari butik Threeangle @gabbigasta untuk membuat website e-commerce
dan sekarang untuk menyelesaikan skripsi saya mengikuti magang di AJB
Bumiputera 1912 sebagai tim development pada Departemen Teknologi Informasi
untuk membuat website e-learning.
Dari sekian banyak pengalaman yang saya
rasakan dan jalani jujur semua menyenangkan dan memiliki tantangan tersendiri. Jika
harus memilih bidang apa yang akan saya terus jalanin jujur saya masih belum
tahu karena dari dulu saya lebih senang jalanin yang ada. Jika saya belum
pernah menjalani hal tersebut maka saya lebih memilih mempelajarinya sambil
menjalani. Karena saya pikir hidup itu harus terus belajar dan jangan sampai
hidup dihanya ada di dalam kotak atau hidup di zona nyaman.