Berada dalam arus gencarnya globalisasi,
demokratisasi dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) tidak
dapat melepaskan kita dari tuntutan penerapan teknologi. Hal ini juga pada
akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan layanan pemerintahan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, maka salah satu upaya peningkatan layanan tersebut
adalah dengan implementasi electronic government (e-government).
Esensi dari implementasi E-government (e-gov) adalah proses pemanfaatan
teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan
secara lebih efisien. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa terdapat dua
acuan dalam implementasi e-gov yaitu :
1.
Penggunaan teknologi informasi (salah satunya internet) sebagai alat
bantu
2.
Digunakan bertujuan agar pemerintahan dapat berjalan lebih efisien.
Kendati demikian, e-gov tidak serta merta mengganti
pola komunikasi pemerintah dalam berhubungan dengan masyarakat. Dalam konsep
e-gov, masyarakat masih bisa berhubungan dengan pos-pos pelayanan, berbicara
melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan pemerintah, atau mengirim surat.
Sehingga e-gov pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan arus hubungan
antara pemerintah dan pihak-pihak lain dengan menggunakan alat bantu yang
berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara
efektif dan efisien.
E-government dapat digolongkan dalam empat
tingkatan sebagai berikut :
1. Tingkat
pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui website.
2. Tingkat
kedua adalah adanya interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui
e-mail atau komunikasi elektronik lainnya.
3. Tingkat
ketiga adalah masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor
pemerintahan secara timbal balik.
4. Level
terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat
dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah
mempunyai pemakaian data base bersama.
Lalu dimanakah posisi Kota Tangerang ?
Menurut pengamatan saya, penerapan e-gov di
Pemerintah Kota Tangerang masih pada Tahap Kedua walaupun beberapa Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) telah mulai masuk pada tahap ketiga. Hal ini ditandai dengan adanya Website Pemerintah
Kota Tangerang yang didalamnya terdapat informasi dan adanya buku tamu yang
dapat dijadikan sarana komunikasi masyarakat. Memang belum bersifat "live
chat", namun hal ini menunjukkan bahwa ada komitmen dari Pemerintah Kota
Tangerang untuk membuka ruang komunikasi. Dari segi kuantitas informasi,
website yang ada belum dapat menyampaikan informasi yang komprehensif dari
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota
Tangerang. Informasi yang tersedia hanya bersifat "common
informations" yang belum menyentuh pada kebutuhan layanan masyarakat. Kami
melihat hal ini terjadi karena kurangnya kontribusi informasi yang signifikan
dari setiap SKPD.
Salah satu SKPD yang telah memasuki tahap ketiga
adalah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangerang. SKPD ini
telah memiliki situs tersendiri namun linknya dapat diakses dari situs
Pemerintah Kota Tangerang. Dalam Situs ini terdapat informasi seputar
kepegawaian yang mungkin berguna bagi para pegawai dilingkungan Pemerintah Kota
Tangerang serta masyarakat secara umum.
Dalam situs tersebut telah ada fasilitas layanan
komunikasi yang digunakan untuk layanan konsultasi kepegawaian serta
pendaftaran CPNS online. Layanan konsultasi kepegawaian dilaksanakan melalui
sarana buku tamu, email maupun melalui "live chat" yang disediakan
dengan menggunakan aplikasi yahoo messenger. Sedangkan layanan Pendaftaran CPNS
Online dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan data base MySql.
Sehingga dapat dikatakan e-gov pada kota Tangerang
belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membantu kegiatan dalam
pemerintahan kota Tangerang sehingga butuh peran penting antara pemerintah dan
masyarakat Kota Tangerang untuk menjadikan e-gov kota Tangerang lebih baik dan
lebih bermanfaat untuk pembangunan kota ini.
Sumber :