Art always on my mind
Melewati hari-hari tanpa Art adalah sebuah pengalaman dan
pelajaran yang sangat sulit. Namun, bagaimanapun aku harus bisa dan aku pasti
bisa melewati ini semua. Sedih, tertekan dan terpuruk tapi disisi lain aku
harus tetap tersenyum, ceria, sukses dan bangkit dari semua rasa penyesalan itu,
demi orang-orang yang aku sayangin. Lagi pula aku selalu ingat dengan hal yang
dilakukan Art, yaitu tetap tersenyum walaupun sebenarnya dibalik senyuman itu
dia menyimpan sedih dan lelahnya.
Disatu sisi aku beruntung karena ketika awal kepergiannya
aku masih bisa berkomunikasi dengan baik sehingga aku masih mampu menjalani
semuanya senormal mungkin. Tapi ternyata seiring berjalannya waktu komunikasi
itu semakin hari semakin kurang, bahkan komunikasi itu sempat hilang. Saat
komunikasi itu hilang ternyata berpengaruh dengan konsentrasi aku. Ya, aku jadi
kurang bisa konsentrasi karena pikiran aku terus-menerus tertuju pada Art. Aku
sadar yang aku lakuin ini salah karena aku terus mengharapkan dan menunggu Art
kembali lagi ke Jakarta untuk menempati semua janjinya.
Ketika aku tahu Art datang ke Jakarta tapi hanya sebentar
untuk mengurus surat-surat perpidahannya aku bisa memaklumin itu semua. Namun,
saat aku tahu dia datang ke Jakarta lagi dan tidak memberi tahu aku disitulah
aku benar-benar sadar kalau dia sudah berubah. Mungkin karena kami sudah jarang
berkomunikasi lagi karena kesibukan yang aku miliki makanya dia berpikir kalau aku sudah tidak peduli lagi
sama dia. Padahal selama ini aku selalu menunggu dia untuk kembali ke Jakarta. Kesibukan yang aku lakukan selama ini
sebenarnya agar aku tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihan setelah
kepergian Art, tapi kadang aku sampai lupa waktu. Karena kesibukan itu aku
sampai lupa tanggal 2 Desember 2012 itu adalah hari ulang tahun Art yang ke-20.
Ketika itu aku baru mengucapkan pas tanggal 3 Desember 2012 lewat sebuah pesan
singkat (SMS). Aku tahu Art sangat kecewa karena aku bisa baca dari sms balasan
yang dia kirimkan dan jujur aku sangat menyesal karena melupakan tanggal itu.
Aku semakin sadar kalau aku bukan sahabat yang baik buat Art.
Mungkin itu juga yang dirasakan oleh Art makanya kami semakin jarang
berkomunikasi.
Melihat album-album foto dia disebuah media sosial yang
menunjukkan hasil karya yang dia buat sendiri dan foto dia bersama teman-teman barunya, aku yakin kalau
dia disana juga bisa bahagia karena itu terlihat dari badannya yang semakin
gendut dan pipinya yang semakin tembem. Ketika melihat itu semua, tanpa aku
sadari ternyata aku menangis. Kenapa menangis? Aku menangis karena aku bahagia
dia bisa nemuin kebahagiaan yang lebih disana dan aku yakin dia pasti bisa
sukses. Mulai sejak itu aku semakin yakin untuk menjadikan Art sebagai kenangan
yang terindah di dalam hidup aku, terlebih dia juga sudah melupakan aku.
Mengapa aku bisa berkata seperti itu? Itu semua terbukti karena sekarang kami
sudah lost contact dan dia juga sudah melupakan tanggal ulang tahun aku. Sedih
tapi juga bahagia, ya mungkin ini semua sudah menjadi jalan hidup yang harus
aku lalui tapi aku sangat bersyukur karena di dalam hidup aku pernah hadir
seseorang yang bisa membuat aku menjadi spesial dihidup nya. Art adalah seorang
yang bisa mencintai dengan caranya sendiri. Dia memang cuek tapi dibalik
sikapnya yang cuek sebenarnya dia sangat peduli dan sangat melindungi. Tidak
hanya itu, dia juga bisa membuat aku merasa spesial pernah hadir di
dalam hidup dia dengan berbagai macam kenangan yang sudah
kita lewati bersama.
Heemmm, sekarang tugas aku mungkin harus
menyimpan Art di dalam kenangan terindah dihidupku dan
menepati semua janji aku ke Art. Namun pelajaran dan pengalaman yang diberikan Art
tidak akan pernah aku
lupakan karena itu semua sangat berarti di dalam hidup aku. Art, kamu adalah
salah satu sahabat terbaik yang pernah aku miliki di dunia ini. Terima kasih
Art karena kamu sudah pernah hadir dan memberikan berbagai macam warna
kehidupan di dalam hidupku ini. Semoga kita bisa sukses dan meraih apapun yang
kita inginkan Aamiin.