Istilah
komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatus, yang berarti “berbagi”
atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus
bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Sedangkan
untuk istilah organisasi berasal dari bahasa Latin Organizare, yang secara
harfiah berarti perpaduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling
bergantung. Evert M. Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya Communications in Organization,
mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan
dan pembagian tugas.
Komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi
dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu
organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan
khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja
sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,
1989:214).
Tujuan
komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi
kesetaraan kerangka referensi (frame of
references) dan kesamaan pengalaman (field
of experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi dilihat
dari berbagai sisi yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua
komunikasi antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah komunikasi
antara karyawan kepada atasan. Hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan
juga tidak bisa lepas dari budaya paternalistik yaitu atasan jarang sekali atau
tidak pernah memberikan kepada bawahannya untuk bertindak sendiri, untuk
mengambil inisiatif dan mengambil keputusan. Hal ini disebabkan karena
komunikasi yang dilakukan bersifat formal. Sehingga konsekuensi dari perilaku
ini bahwa para bawahannya tidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide, dan
sarana.
Komunikasi
merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudah dipahami
sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas terhadap
kehidupan organisasi, misalnya konflik antar pegawai, dan sebaliknya komunikasi
yang baik dapat meningkatkan rasa kerjasama, saling pengertian dan juga
kepuasan kerja bagi para pegawai. Dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu
tujuan merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan berbagai karakter, maka
komunikasi yang terbuka harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian
masing-masing pegawai dalam organisasi dapat mengetahui tanggung jawab dan
wewenang masing-masing. Pegawai yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik
akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat
kerja pegawai menjadi semakin baik.
Komunikasi
organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai alat utama
bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan lingkungan tugas.
Model komunikasi dalam organisasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim,
berita (pesan), dan penerima. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak
dapat berlangsung. Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses
komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal.
a.
Komunikasi internal : pertukaran gagasan
di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur
lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di
dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
Adapun
empat dimensi komunikasi dalam organisasi, yaitu :
1. Downward communication
yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran
manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
2. Upward communication yaitu
komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate)
mengirim pesan kepada atasannya.
3. Horizontal communication yaitu
komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang
memiliki kedudukan yang setara.
4. Interline communication yaitu
tidak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional.
b.
Komunikasi eksternal adalah komunikasi
antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar
organisasi. Contoh : komunikasi release/ media release, artikel surat kabar
atau majalah, pidato, brosur, poster, konferensi pers, dan lain sebagainya.
Daftar
Pustaka :
http://www.slideshare.net/adityalakzak/makalah-teh-cucu (diakses pada tanggal 29 Maret 2013)
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2069026-fungsi-komunikasi- dalam-organisasi/ (diakses pada tanggal 29 Maret 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (diakses pada tanggal 29 Maret 2013)