Sabtu, 30 November 2013

Makalah Media Sosial

MEDIA SOSIAL


Makalah
Diajukan untuk Melengkapi Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia 1



Oleh
Rini Zaharani
16111238


Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Gunadarma
Jakarta 2013





KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, berkah, bimbingan, dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Media Sosial”. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 1.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari pihak-pihak yang selalu memberikan dukungan, arahan serta masukan sehingga penulisan ini bisa diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menjadi perbaikan di masa yang akan datang.




Depok, 30 November 2013



           Rini Zaharani






DAFTAR ISI



COVER…………………………………………………………………………..i
KATA PENGGANTAR………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….1
1.1            Latar Belakang Masalah…………………………………………………1
1.2            Rumusan Masalah………………………………………………………...1
1.3            Tujuan Penulisan…………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………2-5
2.1            Pengertian Media Sosial………………………………………………….2
2.2            Klasifikasi Media Sosial………………………………………………….2
2.3            Ciri-ciri Media Sosial…………………………………………………….3
2.4            Perkembangan Media Sosial……………………………………………..3
2.5            Pertumbuhan Media Sosial……………………………………………….4
2.6            Media Sosial dan Swasta…………………………………………………4
BAB III KESIMPULAN………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...7





BAB I PENDAHULUAN



1.1            Latar Belakang Masalah

Perkembangan yang sangat pesat terhadap media sosial akhir-akhir ini dapat menjadi topik hangat untuk dibahas karena banyak orang yang memakai media sosial namun mereka kurang memahami media sosial itu sendiri. Maka dari itu penulis akan menjelaskan pengertian media sosial, klasifikasi media sosial, ciri-ciri media sosial, perkembangan media sosial, pertumbuhan media sosial, serta hubungan antara media sosial dan swasta. Adapun manfaat dari penulisan ini agar para pembaca dan pengguna media sosial dapat memahami tentang media sosial itu sendiri sehingga mereka dapat menggunakan media sosial secara bijaksana.

1.2            Rumusan Masalah
Berdasarkan topik tentang Media Sosial, rumusan masalah yang dapat diajukan sebagai berikut :
1.      Apakah pengertian media sosial?
2.      Apa saja klasifikasi media sosial?
3.      Apakah ciri-ciri media sosial?
4.      Bagaimana perkembangan media sosial?
5.      Bagaimana pertumbuhan media sosial?
6.      Apakah hubungan antara media sosial dan swasta?

1.3            Tujuan Penulisan

Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan tentang Media Sosial adalah :
1.      Ingin menjelaskan pengertian media sosial.
2.      Ingin menjabarkan klasifikasi media sosial.
3.      Ingin menjabarkan ciri-ciri media sosial.
4.      Ingin menjelaskan perkembangan media sosial.
5.      Ingin menjelaskan pertumbuhan media sosial.
6.      Ingin menjelaskan hubungan antara media sosial dan swasta.






BAB II PEMBAHASAN



2.1            Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.

2.2            Klasifikasi Media Sosial

Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial.
                    2.2.1            Proyek Kolaborasi
Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun menghapus konten-konten yang ada di website ini. Contohnya Wikipedia.
                    2.2.2            Blog dan microblog
User  lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya twitter.
                    2.2.3            Konten
Para user dari pengguna website ini saling membagi konten-konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain-lain. Contohnya YouTube.
                    2.2.4            Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto. Contohnya facebook.
                    2.2.5            Virtual game world
Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar–avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya game online.
                    2.2.6            Virtual social world
Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, Contohnya second life.

2.3            Ciri-ciri media sosial

Media sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.
2.      Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
3.      Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
4.      Penerimaan pesan yang menentukan waktu interaksi

2.4            Perkembangan media sosial

·         1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik , ataupun mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak , semua ini dilakukan masih dengan menggunakan salurantelepon yang terhubung dengaan modem
·         1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman website tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari berdirinya website - website lain.
·         1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di bandingClassmates.com
·         1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dariBlogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial.
·         2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
·         2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.
·         2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
·         2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.
·         2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
·         2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan bisa menjadi sebuah direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan individu maupun kelompok.
·         2011 Lahirnya Google+google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.

2.5            Pertumbuhan media sosial
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.

Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakanpersonal branding.

Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya jumlah anggota yang di miliki masing - masing situs jejaring sosial ini, berikut tabel jumlah anggota dari masing - masing situs yang di kutip dari (August E. Grant:297) pada 1 mei 2010. 

2.6            Media sosial dan swasta
Kerangka sarang lebah mendefinisikan bagaimana media sosial layanan fokus pada beberapa atau semua tujuh blok bangunan fungsional (identitas, percakapan, berbagi, kehadiran, hubungan, reputasi, dan kelompok). Bangunan blok tersebut membantu memahami kebutuhan pertunangan dari audiens media sosial. Sebagai contoh, pengguna LinkedIn peduli kebanyakan tentang identitas, reputasi dan hubungan, sedangkan blok utama YouTube bangunan berbagi, percakapan, kelompok dan reputasi.

Banyak perusahaan membangun wadah sosial sendiri yang mencoba untuk menghubungkan blok bangunan tujuh fungsional sekitar merek mereka. . Ini adalah komunitas swasta yang melibatkan orang-orang di sekitar tema yang lebih sempit, seperti di sekitar panggilan tertentu, merek atau hobi, dari wadah media sosial seperti Facebook atau Google+

Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, Plurk, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arusinformasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.






BAB III KESIMPULAN



Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.

Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial.
1.      Proyek Kolaborasi
2.      Blog dan microblog
3.      Konten
4.      Situs jejaring sosial
5.      Virtual game world
6.      Virtual social world






DAFTAR PUSTAKA

Jumat, 22 November 2013

Resensi Backpacker in Love

1.      Data Publikasi
a.       Judul Artikel         : Backpacker in Love
b.      Penulis                   : Gol A Gong & Tias Tatanka
c.       Penerbit                 : PT Lintas Kata
d.      No ISBN               : 978 – 602 – 17658 – 0 – 7
e.       No. Halaman         : viii + 308
f.       Tema                     : Teenlit

2.      Ringkasan
Laras, remaja usia 17 tahun, berkarakter begitu berbeda dengan kebanyakan teman seusia. Terlahir sebagai bagian dari keluarga Keraton Solo yang berkelimpahan materi, dia lebih menyukai gaya hidup yang jauh dari kenyataan. Dengan ransel dan sepeda motor, gadis itu memuaskan jiwa petualangnya hingga ke luar kota, meski kadang-kadang harus membolos. Meski begitu, Laras tak pernah ketinggalan mengerjakan tugas-tugas pelajaran. “Tapi, lihatlah Larasati! Dia masih duduk di motor Mio-nya. Kedua matanya yang bening dihiasi bola hitam pekat menyaksikan teman-temannya di persimpangan jalan. Mereka ibarat semut berpencaran, mecari lubang-lubang kelas dengan berbagai ekspresi wajah” (hal.5).
            Petualangan Laras menjadi begitu berwarna dengan adanya kisah cinta. Boni, teman sekelasnya, begitu cemburu karena menjadi pesaing terberat dalam merebut hati Candra. Laras sendiri tak sedikit pun menaruh hati pada Candra, meski pria ini begitu tergila-gila padanya. Panah-panah asmara Laras justru datang dari sosok gondrong bernama Darmanto, anak tukang sapu sekolah. “Sesekali Laras memergokin Darmanto menatapnya dengan penuh kasih. Hati Laras menciut”(hal.89).
Permasalahan semakin memanas ketika Laras memutuskan untuk menyusul ayahnya yang telah bercerai dari ibunya itu ke Jakarta. bertahun-tahun terpisah dengan papanya telah menciptakan ceruk kerinduan dalam jiwanya. Namun, Laras kehilangan motor kesayangannya sampai Jakarta. Musibah ini justru membuat Laras dan Darmanto semakin deket. Lalu bagaimana kisah Laras menghadapi setiap persoalan yang ditemuinya di jalanan? Seperti apa kekhawatiran mama Laras setiap kali di pergi backpacking sendirian? Bagaimana tanggapan keluarga besar Keraton soal hubungan asmaranya dengan Darmanto, terlebih eyang Laras yang selalu memperhatikan bibit, bobot, dan bebet dalam perjodohan? Akankah Laras bertemu papanya di Jakarta?
Backpacker in Love akan membuat pembaca betah berlama-lama mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Meskipun bergenre teenlit, novel ini juga cocok dibaca oleh kalangan dewasa. Setiap kisahnya akan membawa pembaca pada nostalgia masa remaja yang penuh warna dalam masa pencarian jati diri.
Kisah-kisah Laras saat backpacking bisa menjadi contoh agar para remaja tidak terbawa arus gaya hidup hedonis. Backpacker in Love juga dapat membuka wawasan bahwa kegiatan backpacking bukanlah kegiatan yang negatif. Berbagai persoalan tak terduga yang ditemui di jalanan akan mengasah kemandirian dan jiwa sosial. Seperti saat Larasati kehilangan motornya di Semarang, memutuskan bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah restoran. Namun gajinya malah diberikan kepada temannya sesama tukang cuci piring yang bernasib lebih tidak beruntung dari Laras.

3.      Keunggulan
a.       Buku ini memiliki cerita yang sangat menarik.
b.      Dapat mengajarkan paca pembaca untuk tetap berusaha di dalam situasi seperti apapun yang sedang dialami.
c.       Apa yang kita anggap baik belum tentu itu adalah baik untuk kita.
d.      Buku ini banyak menggandung nilai moral dan nilai kehidupan.
e.       Sisipan puisi-puisi pendek sebagai pembuka dan pada setiap bab membuat buku ini menjadi lebih menarik.

4.      Kelemahan
a.       Masih ditemukan beberapa ketikan yang salah yang lulus dari proses editing.

5.      Pendapat Akhir/Saran
Menurut saya buku ini sangat menarik. Di dalamnya terdapat berbagai nilai moral dan kehidupan yang dapat memberikan kita motivasi untuk tetap berusaha. Namun, disatu sisi kita juga harus ingat bahwa apa pun yang kita anggap baik untuk diri kita belum tentu itu adalah benar apa yang terbaik untuk diri kita. Saya berharap akan ada buku Backpacker in Love selanjutnya atau buku yang memiliki nilai moral dan kehidupan seperti buku ini.

6.      Lampiran