Rabu, 03 April 2013

Peran Komunikasi dalam Organisasi Perusahaan


Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatus, yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Sedangkan untuk istilah organisasi berasal dari bahasa Latin Organizare, yang secara harfiah berarti perpaduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Evert M. Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya Communications in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy, 1989:214).
Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi dilihat dari berbagai sisi yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua komunikasi antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah komunikasi antara karyawan kepada atasan. Hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan juga tidak bisa lepas dari budaya paternalistik yaitu atasan jarang sekali atau tidak pernah memberikan kepada bawahannya untuk bertindak sendiri, untuk mengambil inisiatif dan mengambil keputusan. Hal ini disebabkan karena komunikasi yang dilakukan bersifat formal. Sehingga konsekuensi dari perilaku ini bahwa para bawahannya tidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide, dan sarana.
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misalnya konflik antar pegawai, dan sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan rasa kerjasama, saling pengertian dan juga kepuasan kerja bagi para pegawai. Dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan berbagai karakter, maka komunikasi yang terbuka harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian masing-masing pegawai dalam organisasi dapat mengetahui tanggung jawab dan wewenang masing-masing. Pegawai yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kerja pegawai menjadi semakin baik.
Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai alat utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan lingkungan tugas. Model komunikasi dalam organisasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan), dan penerima. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal.
a.       Komunikasi internal : pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
Adapun empat dimensi komunikasi dalam organisasi, yaitu :
1.      Downward communication yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
2.      Upward communication yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya.
3.      Horizontal communication yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
4.      Interline communication yaitu tidak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional.
b.      Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar organisasi. Contoh : komunikasi release/ media release, artikel surat kabar atau majalah, pidato, brosur, poster, konferensi pers, dan lain sebagainya.



Daftar Pustaka :

http://www.slideshare.net/adityalakzak/makalah-teh-cucu (diakses pada tanggal 29 Maret 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (diakses pada tanggal 29 Maret 2013)